Plastik yang digunakan juga sudah dibuat berlubang, tujuannya agar ada aliran udara dari luar ke dalam maupun sebaliknya. Pisang yang sudah dipetik dari pohonnya masih melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 dan uap air.
Bila tidak ada lubang, maka suhu di dalam plastik akan meningkat dan kecepatan respirasi pisang juga akan meningkat. Uap air juga akan terkumpul di dalam plastik yang dapat menyebabkan lembap. Banyak bakteri jahat maupun jamur yang dapat tumbuh pada situasi lembab, sehingga sebisa mungkin tidak boleh ada akumulasi uap air pada plastik.
Konsep Sevel sebagai minimarket yang tidak hanya menjual barang-barang seperti minimarket lainnya, tetapi juga menjual makanan dan minuman yang siap saji (hanya perlu dihangatkan dengan microwave. Biasanya pasar dari Sevel adalah pekerja kantoran yang datang ke Sevel untuk membeli makanan sebelum, sesudah kerja, ataupun waktu jam istirahat.
Dengan adanya Pisang Cavendish yang dijual single per plastik tentu saja akan menjaring banyak konsumen yang ingin menyantap pisang sebagai camilan. Adanya penjelasan mengenai manfaat kesehatan dari Pisang Cavendish di kemasan belakang sangat tepat, mengingat saat ini masyarakat sudah semakin peduli mengenai kesehatannya.
Sebagai perbandingan, saya membeli Pisang Cavendish di toko buah. Harga empat Pisang Cavendish adalah Rp 9.398 dengan harga per kilonya Rp 14.000,00. Secara itungan kasar harga Rp 3.500,00 per buah sudah tepat (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah).
Tentunya selain dalam konsep bisnis untuk memperluas pasar, langkah Sunpride untuk membuat Pisang Cavendish dalam plastik ini juga menyebarkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi pisang. Pisang sudah terbukti dalam beberapa penelitian ilmiah sangat baik untuk pencernaan. So, what are you waiting for? Let's grab minimum 2 bananas a day.
JKMM