Tak jarang ketika memasak saus, kita sering menambahkan garam. Dibalik rasa yang lezat, ternyata garam dapat menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Simak artikel berikut ini.
Komponen utama dari garam adalah sodium (Na) dan klorida (Cl). Garam sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari masakan. Bahkan ada pepatah "Bagaikan sop tanpa garam", yang artinya hambar. Peran garam dalam masakan adalah meningkatkan dan memodifikasi rasa. Tetapi yang perlu diingat adalah jangan terlalu banyak mengkonsumsi sodium karena dapat menyebabkan naiknya tekanan darah (hipertensi).
Sodium yang terkandung dalam darah akan menyebabkan keseimbangan cairan dalam darah menjadi tidak seimbang. Tubuh akan mengeluarkan kelebihan sodium melalui ginjal dalam bentuk urine. Lama kelamaan ginjal tidak mampu lagi untuk menjaga keseimbangan, akibatnya sehingga volume darah menjadi meningkat dan tekanan darah tentu akan meningkat pula.
Tekanan darah yang tinggi juga dapat meningkatnya resiko terkena penyakit jantung. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih berat lagi untuk memompa darah. Potensi pembuluh darah untuk pecah menjadi lebih besar. Bila pembuluh darah di otak yang pecah akan menyebabkan stroke. Umumnya orang yang menderita hipertensi memiliki potensi untuk terkena penyakit jantung ataupun stroke, sehingga perlu untuk dikendalikan asupan garam.
Mari Kurangi Asupan Sodium
Gandum memiliki sifat dapat mengikat sodium, sehingga ketika saus tersebut dikonsumsi, maka rasa asin tidak akan maksimal dirasakan oleh lidah. Akibatnya orang akan cenderung untuk menambahkan kembali garam pada masakan, sehingga asupan sodium akan meningkat.
Kekentalan Mempengaruhi Keasinan
Penelitian yang dilakukan oleh Koliandris, A. L., et al., 2010 membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi polimer (dextran dan guar gum), sebagai pengentaln yang ditambahkan pada larutan akan menurunkan pula rasa asin.
sumber:
WHO http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/77985/1/9789241504836_eng.pdf?ua=1